LAPORAN PENELITIAN
OPTIMALISASI SISTEM
PENGOLAHAN LINGKUNGAN HIDUP TERPADU OLEH INDUSTRI TEKSTIL
Disusun Oleh:
Nama (NPM) :
Aldhy Filqodri / 3C 414
863
Kelas : 3ID07
Dosen : Syariffudin
Nasution
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan suatu zaman tidak lepas dari majunya zaman
yang telah mencapai tahap yang telah dewasa. Kemajuan suatu zaman tidak
terlepas dari keinginan manusia yang tidak ada habisnya dan Indonesia sebagai
Negara Berkembang harus mampu mengikuti perkembangan zaman tersebut agar tidak
kalah bersaing dan mampu menjadi lebih baik dari pada Negara Kompetitor
lainnya. Berbagai hal tentu dikembangkan dengan tujuan memperbaiki beberapa
kendala yang sebelumnya telah dihadapi pada masa lalu. Berbagai spekulasi
muncul untuk menghasilkan perbaikan dengan cara mencari jalur yang efektif dan
menciptakan efisiensi terhadap berbagai hal.
Keinginan
memang besarr, namun juga harus memikirkan dampak apa yang akan dihadapi dari
keinginan tersebut. Dempak negative terhadap suatu usaha adalah hal yang patut
dijauhi dan diwaspadai dikarenakan untuk mencapai harapan menjadi Negara maju.
Indonesia wajib memiliki berbagai alternative jika menghadapi kendala. Salah
satu hal yang menjadi sorotan tentunya limbah hasil pabrik di berbagai Industri
dan tentunya terutama adalah Industri Tekstil.
Industri Tekstil adalah Industri yang cukup banyak
peminatnya dan terus berevolusi menjadi lebih baik. Tetapi, apakah output dari proses produksi pada
Industri Tekstil telah menjadi lebih baik atau tidak pasti akan menjadi
pertanyaan pada benak pelaku Industri. Permasalahan tersebut tentu wajib
diselesaikan dan wajib mencari cara terbaik agar menjadi efektif dan optimal.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan
masalah merupakan masalah-masalah yang akan dibahas pada Laporan Penelitian
terhadap Optimalisasi Sistem Lingkungan Hidup Terpadu oleh
Industri Tekstil dengan Pengendalian Pencemaran dan Pemanfaatan Konsep Ekologi.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan
masalah merupakan batasan-batasan yang dimaksudkan untuk membatasi topik
permasalahan agar tidak menyimpang dari pokok bahasan. Berikut ini adalah
pembatasan masalah yang ada ialah tidak menjauh dari persoalan terhadap Pengendalian Pencemaran
dan Pemanfaatan Konsep Ekologi.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan merupakan hal-hal yang menjadi tujuan dalam penulisan Laporan
Penelitian terhadap Optimalisasi Sistem Lingkungan Hidup Terpadu oleh
Industri Tekstil. Tujuan
dari Laporan ini diantaranya sebagai berikut.
1. Mengetahui proses terpadu yang efektif dan baik
2. Mengetahui penerapan terhadap konsep ekologi tersebut
BAB II
LANDASAN
TEORI
A.
Pengertian
Limbah Cair
Berdasarkan Peraturan Daerah
Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang baku mutu air limbah, yang
dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan
yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan
kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste
water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari
industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Terdapat
beberapa macam limbah cair, yaitu:
a. Limbah cair organik
b. Limbah cair an organik dan gas.
Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4 kelompok
yaitu :
1.
Limbah cair domestic ( domestic
wastewater)
Yaitu
limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan,
mall dan lain-lain.Contoh : air bekas cucian pakaian atau peralatan makan, air
bekas mandi, tinja, sisa makanan berwujud cair dll.
2.
Limbah cair industry (industrial
wastewater)
Yaitu
limbah cair hasil buangan industri.Contoh ; air sisa cucian daging, buah atau
sayur dari industry pengolahan makanan, air sisa pewarnaan pada industry
tekstil dll.
3.
Rembesan dan Luapan ( infiltration
and inflow )
Rembesan
yaitu : limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran pembuangan yang
rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam tanah.Luapan yaitu : limbah
cair yang meluap dari saluran pembuangan yang terbuka karena debitnya melebihi
daya tampungnya.Contoh : air buangan dari talang atap, AC, tempat parker,
halaman, bangunan industry/perdagangan, pertanian dan perkebunan dll.
4.
Air hujan
Air
hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada daerah yang
tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur maupunnitrogen sehingga ketika hujuan
turun, terjadilah hujan asam sebagai akibat terjadinya reaksi antara gas-gas
belerang dan nitrogen di udara dengan air hujan.Hujan asam pHnya rendah, berasa
masam, bersifat korosif dan kadang-kadang terasa gatal di kulit.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Studi Kasus
Pengelolaan lingkungan
hidup dalam perspektif historis, diawali dengan kesadaran akan masalah
lingkungan hidup pada tahun 1960. strategi pengelolaan lingkungan hidup yang
diterapkan didasarkan pada pendekatan daya dukung (carryingcapacityapproach).
pendekatan yang berbasiskan kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya ini ternyata sulit untuk
diterapkan, karena terbukti terus menurunnya kondisi lingkungan hidup.
Berdasarkan konsep
dasar, minimalisasi limbah cair industri tekstil adalah dimaksudkan untuk
mendapatkan jumlah atau volume limbah dengan konsentrasi dan beban pencemaran
yang minimal, upaya pencegahan pencemaran lingkungan hidup melalui pendekatan
peminimalan limbah, yakni dengan cara pengurangan limbah (recycling) pada
hakikatnya adalah manifestasi komitmen yang berwujud nyata mencegah gangguan
pencemaran lingkungan hidup dalam skala yang lebih besar dan mengancam
kehidupan masyarakat.
3.2
Solusi dan Analisis
1. Pengendalian Pencemaran Limbah
Industri Secara Terpadu
Pencemaran lingkungan hidup akibat buangan
limbah industri tekstil sebagaimana telah dikemukakan terdahulu, bahwa cepat
atau lambat mengganggu kehidupan masyarakat dan dapat menurunkan kualitas
lingkungan hidup secara berkesinambungan. Oleh karena itu, upaya pengendalian
pencemaran limbah industri tekstil ini secara terpadu diharapkan lebih membantu
efektivitas pengendaliannya. Konsep pencemaran pengendalian limbah industri
secara terpadu adalah merefleksikan keterpaduan beberapa hal fundamental
yang dipandang dapat mencegah pencemaran limbah industri.
Pendekatan terhadap
perlindungan lingkungan hidup selama ini menurut Otto Soemarwoto adalah apa
yang disebut dengan metode ujung pipa (end of pipe). Pendekatan ujung pipa
ini menguntungkan , tetapi perusahaan mengeluarkan biaya lebih untuknya sampai
mendapatkan keuntungan yang lebih sebagai hasilnya. Surutnya keinginan
kalangan industri untuk membangun fasilita pengolahan limbah dipabriknya
disebabkan karena besarnya biaya penyediaan fasilitas tersebut dan tentunya
akan mengurangi profit marginnya.
Teknologi dan produksi
bersih merupakan sebuah paradigma baru dalam melakukan pembangunan ekonomi
melalui industri. Dalam paradigma baru ini bukan hanya masalah pengolahan dan
pencegahan pencemaran limbah yang dipertimbangkan, tetapi sedini mungkin
langkah-langkah produksi, penerapan dan pengembangan teknologi didasarkan atas
upaya dalam meminimalisir limbah
Salah satu upaya dalam
mengendalikan pencemaran limbah industri tekstil yaitu dengan membuat instalasi
pengolahan air limbah sebagai langkah nyata industri untuk memperhatikan
keberadaan lingkungan hidup dari pemcemaran limbah. Selain itu pemakaian
bahan-bahan kimia harus kurangi.
Keterpaduan aspek
dalam pengendalian limbah industri tekstil, selain penerapan teknologi dan
produk bersih, dan pengolahan limbah adalah upaya minimasi (pengurangan) limbah
secara terpadu oleh perusahaan-perusahaan industri tekstil. Menurut Isminingsih
Gitoparmodjo dan Wiwin Winiati, peminimalan limbah ini dapat dilakukan terhadap
beberapa kegiatan kunci, antara lain:
1. Pengurangan
limbah (sourcereduction) melalui beberapa perubahan produk, pencegahan dan
perencanaan yang cermat.
2. Kontrol
bahan (sourcecontrol) terhadap perubahan input bahan, perubahan teknologi dan
pelaksanaan operasi yang baik.
3. Kontrol
terhadap kegiatan daur ulang (recycling) baik di dalam maupun di luar lokasi
industri, seperti pemanfaatan dan penggunaan kembali (useandreuse), dan
reklamasi (recovery) untuk mengembalikan bahan pembantu dari limbah.
Benar bahwa kegiatan
sektor industri tekstil tersebut pada satu sisi akan menghasilkan barang yang
bermanfaat bagi kesejahtraan hidup masyarakat, trtapi pada sisi lain kegiatan
sektor industri tekstil ini juga akan berdampak negatif pada lingkungan hidup.
2. Pemanfaatan Konsep
Ekologi Industri dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Persoalan lingkungan hidup dalam beberapa
decade terakhir ini menurut kajian kalangan teoretisi semakin meluas, mulai
dari polusi udara dan air, menuju pada masalah-masalah seperti penggundulan
hutan dan pengikisan lapisan tanah, penipisan lapisan ozon dan pemanasan
global. Fakta telah menunjukan bahwa tidak ada tempat di dunia yang tidak
tercemar dan tidak ada industry manapun yang dapat terbebas dari tanggung jawab
atas berbagai kerusakan lingkungan hidup yang terjadi.
Pencemaran atau perusakan lingkungan hidup
dalam perspektif global, secara factual hamper terjadi pada Negara di berbagai
belahan dunia. Deskirpsi terhadap kondisi realitas lingkungan hidup tersebut
tidak berlebihan, karena kasus pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup
akibat berbagai kegiatan industri termasuk yang terjadi di Indonesia.
Indikasinya masih banyak industri yang membuang limbah cairnya secara
sembarangan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan hidup yang mengganggu
kehidupan masyarakat.
Komitmen perusahaan-perusahaan industri
tekstil untuk memanfaatkan konsep ekologi industri dalam pengelolaan lingkungan
hidupnya, merupakan upaya antisipatif menghadapi kemungkinan negatif yang mencuat
ke permukaan dan mengancam kelestarian fungsi lingkungan hidup. Pemanfaatan
konsep ekologi industri itu pada dasarnya adalah upaya mengurangi dampak-
dampak lingkungan suatu ekologi karena kegiatan industri. Bahkan konsep ini
beratribut sebagai suatu pendekatan yang mengintegrasikan aktivitas industry
dalam system ekologi.
BAB
IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Upaya dalam
mengendalikan pencemaran limbah industri tekstil yaitu dengan membuat instalasi
pengolahan air limbah sebagai langkah nyata industri untuk memperhatikan
keberadaan lingkungan hidup dari pemcemaran limbah. Selain itu pemakaian
bahan-bahan kimia harus kurangi. Pemanfaatan konsep
ekologi industri itu pada dasarnya adalah upaya mengurangi dampak- dampak
lingkungan suatu ekologi karena kegiatan industri. Bahkan konsep ini beratribut
sebagai suatu pendekatan yang mengintegrasikan aktivitas industry dalam system
ekologi.
4.2. Saran
Saran
diperlukan untuk perbaikan dalam
laporan penelitian agar lebih baik kedepannya. Berikut ialah saran
yang diberikan dalam laporan
penelitian diantaranya, Peneliti harus memerhatikan segala
aturan yang ada sehingga hasil yang didapat akan baik. Mengetahui dan mengerti konsep yang baik dalam mencari data terhadap
penelitian. Peneliti harus teliti pada saat menguraikan
elemen-elemen.
DAFTAR
PUSTAKA
Pratiwi,
Yuli. “Penentuan Tingkat Pencemaran Limbah Industri Tektil Berdasarkan
Nutricion Value Coeficient Bio Indikator”. 8 Januari 2017. http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/129_137_yul_pratiwii.pdf
Zang,
Dong. “Textile Resource Journal”. 9 Januari 2017. https://us.sagepub.com/en-us/nam/journal/textile-research-journal#description